Gimana Awalnya Kenal Fanfiction?

28 Mar 2012

0 komentar
Copy-paste dari profil FFn-ku :)

Pertama kali kenal fanfic saat kesasar ke forum Harry Potter Indonesia, situs penggemar fandom Harry Potter di Indonesia tahun 2003-an. Salah satu adminnya, ambudaff, adalah pentolan author Indonesia di situs ini juga. Dulu setiap baca fanfic selalu mikir itu adalah cerita lain bikinan JK Rowling yang sengaja ga dipublikasikan. Ke sana-sananya, baru deh ngerti kalau itu adalah tulisan fans aka fanfiksi. Haha... Naiv banget yak :p

Dari situ, mulai deh nyoba-nyoba bikin fanfiksi, tentunya di fandom Harry Potter. Fanfiksi perdanaku, judulnya Hogwarts, I'm In Love, ga pernah dipublikasiin. Tokoh utamanya Remus Lupin dan seorang OC bernama... lupa *garuk-garuk*. Hihi... dulu doyan banget ngebikin OC buat dipasangin sama karakter utamaku itu. Yang baca fanfic itu hanya beberapa teman dan pernah ku-print-out, tapi hilang. Begitu juga dengan soft copy-nya di kompu--thanks to brontox virus T_T. Rontox, Bro. Heuheu...

Setelah itu berlanjut ke fanfic-fanfic lain yang kutulis di fandom itu dan sebagian besar bertokoh utama Remus John Lupin!! :D Awalnya cuma diposting di HPI aja, tapi begitu kenal yang namanya FFn (FanFiction.net--thanks to Ambu, buat link-nya :D), sebagian fanfic-fanfic itu saya pindahin di sini, deh.

Dan di situs ini juga aku berkenalan dengan fandom Naruto. Waktu itu saya sedang suka-sukanya sama anime ini. Penasaran, akhirnya saya ngoprek FFn, nyari apa ada fandom Naruto. Ternyata ada! Girangnya bukan main. Antusias banget ngebaca fanfic di luar fandom Harpot untuk pertama kali. Fanfic apa pun, berpairing apa pun dan bergenre apa pun saya libas. Semuanya dibaca dan seneng banget... apa lagi fanfic-fanfic Kakashi (saya keracunan Kakashi gara-gara teteh tetangga kamar di kosan yang ngebet banget sama si Sensei-ganteng-tapi-ga-keliatan-mukanya-dari-mana-tau-dia-ganteng-masih-misteri itu. Haha...).

Dari situ penasaran, pingin nyobain nulis di fandom itu, dan jreng-jreng!! Jadilah fanfic Naruto perdanaku yg judulnya Tidak Beres. Fic itu emang ga beres banget deh, soalnya kutulis atas dasar penasaran dan modal nekat serta kesoktau-an. Hehe... Di fic itu aku pakai chara Itachi versi chibi, padahal waktu itu belum tau banyak soal Itachi-niisan yang manis itu =))

Dulu, waktu awal-awal ngefanfic, mana tahu banyak banget aturan yang melingkupi bidang ini #halahbahasanya. Apa itu AU, canon, fanon, OOC, IC, OC, disclaimer, mary sue, gary stu, dsb dsb sama sekali ga ngerti. Yang kutahu fanfic itu ya settingnya yang udah ada di karya aslinya dan sedikit aturan EYD (yang dasar-dasar aja, yang diajarin Bu Guru di sekolah :p) biar tulisannya rapi dan enak dibaca. Selebihnya ya... dong-dong-dong...

Ternyata lieur juga nulis fanfik teh, nya~ Sempet keki juga sih, jadi ngerasa terbatasi dalam menulis karena banyak kebentur aturan yang selama ini sama sekali ga kukenal. Mana perbendaharaan kataku juga terbatas, ga bisa membuat kata-kata indah yang putis dan mendayu-dayu, juga ide cerita yang terlalu simpel.

Tapi yah... kemudian terpikir kalo saya emang ga bisa maksain diri dalam nulis apa pun yang saya suka. Kalo ga punya ide wah, ya sudah, seadanya aja yang terpikir. Kalo ga bisa ngerangkai kata-kata yang bagus, ya sudah, yang penting bukan copy paste. Kalo lagi ga pingin nulis, ya sudah, jangan dipaksain, nanti jadi emosi sendiri. Hihi...

Gitu aja deh esay singkat tentang diri saya sendiri sebagai seorang penulis fanfiksi. :)

Flame, Bakar-Bakar!

23 Mar 2012

1 komentar
Oke, sekarang aku bakal ngebahas tentang flame dan flamer. Tapi bukan jenis bahasan yang serius seperti di forum-forum fanfiksi, lho.. Ini menurut perspektif aku aja, sebagai reader dan fanfiction writer :)


Widiiih... gambarnya aja serem, ya? Membakar mata gitu. Tapi aku di sini ga akan ngebahas gambarnya. Hihi...

Jadi awal perkenalanku dengan istilah flame ini ya gak lain dan gak bukan adalah di situs kita tercinta, fanfiction.net. Dan tepatnya di fandom Naruto Indonesia yang sering rusuh itu. Jadi dulu, sebelum FNI seramai sekarang, ada sebuah akun yang dibuat oleh sekelompok author--aku ga akan nyebut merk, ya--Jadi mereka ini membuat akun itu, tujuannya sih buat semacem membersihkan fandom dari tulisan-tulisan (yang menurut mereka) ga layak.

Awalnya sih aku gak terlalu ngerti apa itu, berhubung gak pernah dapet review dari 'dewa-dewa' itu (ehm XD) sendiri. Jadi iseng deh ngebacain review page punya temen-temen author yang lain, yang kebetulan dapet. Dan alhasil, aku kaget lah, jujur aja. Bahasanya itu lho... formal tapi nusuk. Aku sendiri kalo dapet kata-kata seperti itu di review page-ku mungkin bakalan nangis deh. Heuheu...

Nah, jadi pembicaraan hangatlah si fenomena ini, yang aku tau kemudian kalau itu namanya flame. Hmm... pengetahuan baru nih. Di thread itu rame deh orang-orang pada berkeluh kesah ficnya di-flame, menghujat, dll. Aku yang ga pernah ikutan nimbrung mau ga mau jadi agak ketar-ketir juga, takut kalo ficku juga ikut kesamber. Tapi lambat laun, dari awalnya si flamer itu dihujat habis-habisan, lama-lama kok jadi banyak yang muja, ya? Aku sendiri ga ngerti. Dan gak lama setelah masa si flamer pertama ini, muncul deh flamer-flamer lain yang seakan mengikuti jejaknya, membakar review page dari fanfic-fanfic (yang menurut mereka) ga layak.

Flamer ini juga macem-macem jenis reviewnya. Ada yang nge-flame ceritanya, ada yang ngasih sedikit kritik tapi tetap dengan bahasa sok formal nan tajem, ada yang nge-flame pribadi authornya, nge-flame fic-fic lemon, nge-flame pairing yang berseberangan sama pairing idolanya dia, sampe yang suka ngabsenin seisi kebon binatang (iseng amat. Hihihi...)

Nah, flame dan flamer ini gimana sih, menurut kalian?

Kalo aku sih sejak dari awal udah antipati banget sama yang namanya flame. Flame itu gak ada baik-baiknya, menurutku. Isinya hanya hujatan kosong yang ga ada artinya. Tapi yang bikin heran, kenapa banyak banget yang setuju bahkan memuja yang namanya flame dan flamer ini? Memangnya gak bisa ya, memberi kritik membangun dengan cara yang lebih baik dari pada menghujat dan menjatuhkan begitu? Padahal menurutku ini adalah bentuk bullying di dunia maya dan sama sekali gak beretika. Mungkin ini adalah bentuk degradasi moral dari para fanficers-nya sendiri, gak tau juga.

Dan yang sulit dibedain lagi nih, terutama oleh teman-teman author yang masih awam sama dunia fanfiksi yang keras *halah*, antara flame dan kritik membangun (bahasa kerennya, concrit). Gak sedikit yang ngeluh kena flame, padahal waktu dilihat di page reviewnya, ternyata concrit. Bahkan ada yang menyamakan antara concrit dan flame. Kalo flame ada concrit-nya, berarti flame yang benar. Kalo gak, berarti flame yang salah. Atulaaah... flame mana ada yang bener. Flame ya flame, concrit beda lagi.

Satu hal lagi yang aku ga suka dari flame, kekuatan memecah-belahnya itu kuat banget. Dulu pernah ada kejadian kan, dua author yang tadinya sahabatan, tapi terpecah gara-gara flame. Author pertama yang diflame sama sahabatnya pake puppet acount flamer, marah besar dan ga mau bicara lagi sama sahabatnya itu. Sayang, tapi bisa dimengerti juga sih. Aku sendiri lebih suka temanku ngomong langsung di depanku kalo mau ngeflame dari pada ngumpet di balik akun palsu. Juga pairing war, chara war, dan hater yang sekarang bertebaran, menurutku itu adalah dampak dari flame.

Dan aku sendiri udah beberapa kali kehilangan respek sama author yang tadinya kukagumi gara-gara kasus yang ga jauh beda kaya gitu. Hohoho...

Peace, ah...

Rayon 6 Cinta Manis, Dalam Kenangan

9 Des 2009

0 komentar


KOMPAS.com - Jumlah korban luka akibat penembakan menyusul konflik sengketa lahan antara Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN) VII Unit Cinta Manis dan warga Desa Rengas I dan II, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan (Sumsel), mencapai 19 orang.

Berdasarkan informasi dihimpun di lapangan, Minggu (6/12), ada delapan warga lainnya yang juga menjadi korban penembakan terjadi di lokasi perkebunan tebu milik PTPN VII pada Jumat, namun tidak dibawa ke Puskesmas, karena luka dialami tidak separah 11 rekan-rekannya.

Setelah peristiwa berdarah itu, warga menemukan lebih dari 70 buah selongsong peluru milik aparat di lokasi kejadian, bahkan ada dua peluru tajam yang masih aktif dan hingga saat ini suasana di pedesaan dan di PTPN VII Unit Cinta Manis Rayon 6 masih mencekam.

Pantauan di Desa Rengas I dan II, warga masih bersiaga untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan dan informasi yang diterima warga, ratusan Satgas PTPN akan mendatangi pedesaan itu, namun hingga Minggu sore Satgas PTPN tidak muncul.

Sedangkan situasi di Rayon 6 PTPN VII Unit Cinta Manis yang berada di perkebunan masih dijaga ketat ratusan Brimob dan aktivitas di BUMN itu lumpuh total setelah aset perusahaan dibakar massa.

Aset yang dibakar itu meliputi belasan unit alat berat, perumahan karyawan, tengki minyak, kantor administrasi, dan pos pengamanan.

Belasan aparat Brimob ditemui di Rayon 6 yang tidak bersedia namanya dipublikasikan mengatakan, jumlah aparat melakukan penjagaan di sana mencapai 130 personel.

"Awalnya sejak satu bulan lalu hanya 30 personel, namun setelah tragedi jumlahnya ditambah 100 personel," kata salah satu aparat Brimob Polda Sumsel yang minta namanya tidak disebutkan.

Sedangkan warga yang menjadi korban penembakan tersebut adalah M Gunadi (30), Ahmad (25), Muhlis (23), Masani (42), Wawan Gunadi (25), Al Husairin (35), Wani (46), Bustoni (39), Wawan (30), Suhandi (35), Asep (20), Fauzi (25), Firwanto (35), Rela (42), Ahmad (30), Miswaman (35), Yanto (25), Faidil (45) dan Ibadilah (30).

Sebelumnya diberitakan, 11 warga Desa Rengas I dan II tertembak aparat keamanan, lalu sebagai bentuk balasan ribuan warga melakukan pembakaran sejumlah aset perusahaan.

Tragedi itu sendiri dipicu pembongkaran pondok warga di bekas perkebunan tebu desa setempat yang dilakukan Satuan Petugas (Satgas) PTPN dikawal puluhan personel Brimob, Jumat. Diduga kesal pondoknya dibongkar, ratusan warga mendatangi perkebunan BUMN itu.

Setiba di perkebunan, warga yang mayoritas membawa senjata tajam dihadang personel Brimob, karena situasi tidak terkendali, aparat membela diri menembakkan peluru karet, sehingga 19 penduduk Desa Rengas mengalami luka-luka.

Secara terpisah Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Abdul Gofur ketika dihubungi di Palembang, Minggu mengatakan, keamanan di lokasi PTPN VII itu normal dan aktivitas sudah berjalan seperti biasa.

"Situasi di perusahaan tersebut sudah kondusif dan berjalan seperti biasa, namun aparat keamanan tetap melaksanakan penjagaan di lokasi perusahaan milik negara itu supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," katanya.

Beberapa hari yang lalu, saya dapat kabar kalau Rayon 6, tempat di mana saya menghabiskan sebagian masa kecil, sudah diluluhlantakkan oleh orang-orang desa Rengas. Awalnya saya gak percaya. Saya memang dengar berita-berita tentang sengketa tanah, dan itu juga dulu pernah terjadi waktu ayah saya masih jadi kepala rayon di sana dan kami sekeluarga masih tinggal di sana. Pematokan lahan kebun tebu, perumahan, dll. Sama sekali gak nyangka kalau kali ini akan separah ini. Sampe bakar-bakar rumah dan kantor segala.

Sumpah, saya gak nyangka banget, dan tentunya sedih lah membayangkan tempat yang bagi saya, adik-adik saya dan teman-teman kecil saya penuh dengan kenangan manis sudah hancur. Nta, salah satu teman saya bilang rumahnya habis dibakar, tapi alhamdulillah, Bapak sama Ibu (orang tua Nta. Saya akrab sama mereka sampai manggil seperti ortu sendiri ^^) gak apa-apa dan sudah mengungsi bersama tetangga yang lain.

Kemarin-kemarin juga, sempat ngobrol-ngobrol sama sobatku yang sekarang kuliah di Fak. Hukum Unsri. Kami mengenang saat-saat indah waktu kecil dulu; waktu kita sering ngaji bareng di rumah kosong di sebelah rumah, masuk ke gorong-gorong, nyolong tebu sama temen-temen (wkwkwk.. XD), main ke sawah/sungai, sepedahan sampe magrib, nonton anak-anak cowok main bola, main kasti, main cangkak tiga, manjat-manjat pohon (segala pohon dipanjat, mulai dari pohon jambu yang gede sampe pohon singkong -sangking kurusnya dulu, tu pohon singkong gak bengkok XD-), rujakan, nonton vcd bareng di rumah, berangkat sekolah bareng naik bis sambil nyanyi lagu malaysia, main rumah-rumahan, sampe ketemu sama my first crush XD. Rasanya gak percaya kalo tempat di mana semua itu pernah terjadi udah gak bisa dikenalin.

Dan ngeri juga ngebayangin seandainya ayah saya masih jadi kepala rayon di sana. Denger-denger kepala rayon yang sekarang sempat diculik segala sama penduduk.

Yah, saya dan teman-teman cuma bisa berdoa, semoga semua masalah itu cepat selesai dengan damai. Gak usah pakai aksi anarkis lagi seperti kemarin-kemarin supaya gak perlu jatuh korban.

Viva la Rayon 6 tercinta!! 

Iputz back!!

8 Des 2009

0 komentar
*Lirik-lirik postingan awal*

O.o

Wow! Ternyata sudah satu tahun lebih blog ini terbengkalai. Hoho... Dasar orang males ya kaya gini nih. Blog sendiri dibiarkan kosong melompong terlupakan. Hiks...

Ya sutralah...

Setelah saya edit sana sini, akhirnya saya memutuskan untuk mengaktifkan kembali blog ini -Insya Allah- Isinya mungkin hanya catatan-catatan kecil saya yang kayanya gak akan terlalu penting. Tapi hanya sekedar pengisi waktu dan penghibur boleh dong, ya? Hahaha...

Untuk awal, saya ada satu quote cantik yang saya dapat dari salah satu buku yang pernah saya baca. Ini tentang cinta...

"Jangan katakan "aku cinta padamu" bila kamu tidak benar-benar peduli. Jangan bicarakan soal perasaan-perasaan bila tidak benar-benar ada. Jangan kau sentuh hidup seseorang bila kamu berniat mematahkan hati. Jangan menatap ke dalam mata jika yang kamu kerjakan cuma berbohong. Hal terkejam yang bisa dilakukan adalah membuat seseorang jatuh cinta, padahal kamu tidak berniat sama sekali untuk menerimanya saat ia terjatuh..."

Buat Blog Baru...

25 Nov 2008

0 komentar
Bismillah...

Hari baru, blog baru. Halah! Sebenernya dulu sudah punya blog sih, tapi berhubung sepertinya ingatanku lagi agak eror alias lupa kata sandinya, jadi lenyaplah itu blog. Huhu...

Padahal udah lumayan banyak isinya tuh. Termasuk ada fanfic gak penting nongkrong di sana. Ehehe..

Er... mulai dari mana dulu yah? *haduh bingung deh, berhubung diriku juga masih katro soal beginian*

Sejam...

Dua jam...

Akh, sepertinya memang harus aku bikin dulu draft-nya di rumah/kosan kali ya, biar bagus... *sweatdropped*